Helium, Neon dan Argon pada awalnya
sangat sukar untuk ditemukan senyawanya karena unsur-unsur tersebut diketahui
memiliki energi ionisasi yang sangat tinggi. Walaupun unsur-unsur tersebut juga
telah diketahui senyawanya.
Xenon, Xe, bereaksi dengan unsur yang
paling elektronegatif, misalnya fluorin, oksigen, dan khlorin dan dengan
senyawa yang mengandung unsur-unsur ini, misalnya platinum fluorida, PtF6.
Walaupun senyawa xenon pertama dilaporkan tahun 1962 sebagai XePtF6,
penemunya N. Bartlett, kemudian mengoreksinya sebagai campuran senyawa Xe[PtF6]x
(x= 1-2). Bila campuran senyawa ini dicampurkan dengan gas fluorin dan diberi
panas atau cahaya, flourida XeF2, XeF4, dan XeF6
akan dihasilkan. XeF2 berstruktur bengkok, XeF4 bujur
sangkar, dan XeF6 oktahedral terdistorsi. Walaupun preparasi senyawa
ini cukup sederhana, namun sukar untuk mengisolasi senyawa murninya, khususnya
XeF4.
Hidrolisis fluorida-fluorida ini akan
membentuk oksida. XeO3 adalah senyawa yang sangat eksplosif.
Walaupun XeO3 stabil dalam larutan, larutannya adalah oksidator
sangat kuat.
Tetroksida XeO4, adalah senyawa xenon yang paling mudah menguap.
M[XeF8] (M adalah Rb dan Cs) sangat stabil tidak terdekomposisi
bahkan dipanaskan hingga 400° C sekalipun. Jadi, xenon membentuk senyawa dengan
valensi dua sampai delapan. Fluorida-fluorida ini digunakan juga sebagai
bahan fluorinasi.
Walaupun Kripton dan Radon diketahui
juga membentuk senyawa, senyawa kripton dan radon jarang dipelajari karena
ketidakstabilannya dan sifat radioaktifnya yang membuat penanganannya sukar.
Berikut ini disajikan tabel tentang
senyawa-senyawa Gas Mulia
Unsur Gas Mulia
|
Senyawa Gas Mulia yang telah disintesis
|
Helium
|
HeNe, HgHe, WHe,
HHeF, CsFHeO, N(CH3)4FHeO
|
Neon
|
(NeAr)+,
(NeH)+, (HeNe)+
|
Argon
|
HArF
|
Kripton
|
KrF2,
KrXe+, Kr(OTeF5)2, HKrCN
|
Xenon
|
XeF2,
XeF4, XeF6, XeCl2, XeO2, XeO3,
XeO4, XeOF2, XeOF4, XeO2F2,
XeO3F2, Na4XeO6, dll
|
Radon
|
RnF2,
RnF6, [RnF]+, RnCO, RnXe,
|
0 komentar:
Posting Komentar